Rambut menjadi mahkota bagi sebagian orang, utamanya bagi para wanita, pasalnya jika tanpa rambut mereka akan merasa ganjil. Rambut juga telah lama menjadi bagian dari aksesoris yang digunakan pada banyak acara dan kesempatan.
Aksesoris Rambut
Dikatakan sebagai bagian dari aksesoris, karena tak sedikit yang menggunakan rambut sebagai bagian dari make up dalam sebuah penampilan. Entah itu penampilan resmi ataupun penampilan sebagai bagian sebagai sebuah seni pertunjukan.
Penampilan Resmi
Bagian dari penampilan resmi yang ada kalanya butuh rambut adalah penggunaan wig alias rambut palsu. Begitu juga penambahan rambut ketika harus dandang menggunakan sanggul. Keduanya adalah bagian dari contoh penggunaan rambut sebagai bagian aksesoris yang dikenakan pada penampilan resmi, baik acara kondangan, acara arisan, dan acara formal lain. Selain sebagai wig dan juga sanggul, sejatinya masih ada banyak lagi hal lain yang juga serupa.
Penampilan Di Atas Panggung
Di atas panggung ada banyak sekali dandanan yang menggunakan rambut. Secara umum, semua dilakukan demi menyesuaikan ataupun menggambarkan tokoh yang akan diperankan. Sebagai contoh adalah dalam pertunjukan wayang orang, dandanan anatar Arjuna dan Sengkuni tentu tak sama, dan oleh karenanya rambut menjadi salah satu bagian pembeda itu.
Tengkorak yang Hidup 3.300 Tahun Lampau
Sejumlah peneliti sempat mengadakan pengamatan dengan obyeknya adalah tengkorang yang telah ada lebih dari 3000 tahun silam. Dari penelitiannnya itu, ada sejumlah 70 rambut sambungan di kepalanya. Dan yang menjadi tambahan refferensi, bahwa pada hipotesisnya sedikit menunjukkan bahwa rambut sambungan itu justru dipasang setelah pemilik tengkorak (perempuan) itu meninggal, dan dikenakan sesaat jelang pemakaman.
- Jolanda Bos
Salah satu nama peneliti itu adalah sang arkeolog Jolanda Bos, yang menyatakan bahwa rambut-rambut tambahan ini diindikasikan telah dipakai pada kehidupan sehari-hari oleh masyarakat kota kuno Tell el-Amarna.
Jolanda Bos adalah arkeolog di Proyek Amarna, dan juga merupakan salah satu peneliti yang intens menggali informasi kota kuno Tell el-Amarna, yaitu ibukota pemerintahan Firaun Akhenaten. Sebuah kota yang oleh generasi selanjutnya coba dihilangkan dari sejarah selepas meninggalnya Raja Fir’aun, tahun 1332 SM, yang dikenal sebagai raja sesat.
Kota Harta Karun Para Peneliti
Meski tak berjejak dan ditengarai sebagai kota kelam, akan tetapi saat ini Amarna merupakan kota harta karun bagi para peneliti. Pasalnya di tempat ini sedikit-banyak akan dijumpai kehidupan masyarakat Mesir masa lampau. Sebagai bukti adalah adanya penemuan terkini berujud rambut sambungan yang diprediksi telah ada sejak 3.000 tahun yang lalu.
Informasi tambahannya, pada 28 jumlah tengkorak yang ditemukan terdapat satu tengkorak yang memuat rambut lengkap beserta rambut tambahannya. Bukan saja satu jenis rambut tambahan, dan motifnya juga tak selalu sama, di antaranya adalah jenis kepang tiga seputar daun telinga.
Sumber : ensiklo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar