11/08/15

Apakah Baik Mengajari Anak Sejak Dini dengan Dua Bahasa atau Lebih ?



Mendidik anak saat ini tentu saja sangat berbeda dengan kondisi sepuluh tahun silam. Sebagai contoh adalah larangan yang dahulu bisa menjadikan anak “diam” dan “menuruti” kehendak orang tua, maka sekarang ini kondisi seperti itu sudah tak berlaku lagi, pasalnya saat ini banyak anak akan balik bertanya mengenai alasan dari sebuah “larangan” tersebut. Kenapa tidak boleh ? Mengapa harus begini ? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Dilihat dari satu sisi bisa jadi hal semacam itu sebagai kebiasaan yang tak baik bagi sebagian orangtua karena ada perilaku “ngeyel” yang ditunjukkan oleh si anak. Akan tetapi bagi sebagian lainnya bukan tidak mungkin justru merupakan perilaku yang membahagiakan, pasalnya itu adalah bagian dari kreativitas dan kecerdasan anak yang ditunjukkan melalui perilaku “keingin-tahuannya.”

Tingkat Kecerdasan Anak Masa Kini

Mengamati tuntutan perkembangan jaman sebagaimana terpapar di atas, sudah semestinya ada yang butuh dibedakan dalam mendidik anak jaman sekarang, tak terkecuali mengenai “bahasa” sebagai sarana komunikasi yang sudah selayaknya diajarkan sedari kecil.
Apabila mengamati perbedaan anak sekarang dibanding generasi terdahulu, sejatinya sudah bukan hal yang mustahil lagi mengajarkan berbagai macam bahasa kepada anak, yang tak terbatas pada bahasa ibu saja. Lalu bagaimana pendapat para ahli mengenai mendidik anak dengan lebih dari satu bahasa tersebut?

Mengajari Anak dengan Lebih Satu Bahasa

Bilingual adalah kata yang diterapkan dalam mengistilahkan dua bahasa, sedangkan multilingual adalah lebih dari dua bahasa. Ada dua pendapat dalam menanggapi penerapan pengajaran lebih dari satu bahasa dari orang tua terhadap anak dalam memenuhi pendidikannya sejak dini, pertama adalah yang menyarankan, sedang kedua adalah yang lebih mengutamakan pada bahasa Ibu terlebih dahulu.
  • Mengajarkan bahasa bilingual sejak bayi
Sebagaian orangtua telah membiasakan anaknya menerapkan bilingual, utamanya adalah orangtua yang memiliki latarbelakang suku ataupun warga negara berbeda. Sebagai contoh Bapak orang Batak, ibu bersuku Jawa, atau bapak warga negara Itali sedangkan ibu warga negara Indonesia.
Selain alasan latarbelaang orangtua yang berbeda itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa apabila anak telah diajarkan 2 bahasa sejak bayi, maka kelak otak si anak akan lebih bisa berkembang, pasalnya dengan bahasa akan ada perangsang otak guna memahami satu hal, dan dengan bahasa pula, ada perangsang otang untuk menyalurkannya pada penuturan. Dari teori ini, bisa disimpulkan bahwa antara pusat bicara dan pusat pemahaman sama sekali tidak bisa dipisahkan, sebab keduanya akan tetap saling berhubungan.
  • Memantabkan bahasa ibu
Berbeda pada kondisi pertama, ada yang mengatakan akan lebih baik jika menerapkan satu bahasa dahulu, yaitu agar memantabkan bahasa ibu sebelum si anak belajar bahasa lain.
Kondisi penerapan satu bahasa ini sesungguhnya telah jarang dilakukan di Nusantara yang penuh dengan ragam budaya ini. Karena kemungkinan penerapan bahasa bilingual akan lebih besar, minimal bilingual bahasa daerah dengan bahasa Indonesia. Bilingual di Indonesia ini merupakan hal yang lebih mudah, karena terpapar dan langsung bisa diterapkan setiap hari. Anak akan bisa mendengar dan melihat secara langsung sehingga saat itu juga bisa langsung dipraktekkan. Pada kondisi ini tentu saja si anak akan mendapat kemudahan karena telah terbiasa, sehingga tak perlu belajar bahasa secara formal.

Cara Mengajarkan Bahasa Bilingual pada Anak

Bagaimana metode terbaik dalam mengajarkan bahasa bilingual terhadap si kecil ? Apakah dengan menyanyi, menikmati film, membaca buku, diajarkan di sekolah, diikutkan les, atau terdapat metode lain ?
  • Menikmati Film
Yang menjadi kunci agar si kecil bisa cepat belajar adalah dengan metode “learning by doing”, sehingga anak akan langsung berhadapan dengan situasi secara langsung. Apapun kegiatannya, baik menonton film, menyanyikan sebuah lagu, pun membaca buku. Yang paling penting anak bisa menikmatinya. Hanya saja ada kelebihan tersendiri apabila belajarnya dengan metode menyimak film, pasalnya si kecil akan bisa lebih cepat memahami karena terdapat pembicaraan dan asosiasi tindakan yang terlihat secara langsung.
Dari metode itu bisa ditarik kesimpulan bahwa alangkah baiknya jika si kecil diajarkan bahasa dan lalu langsung diajak melakukan apa yang dibicarakannya, dengan tujuan agar anak bisa langusng mengerti pun memahami. Gambaran ini secara tidak langsung bisa meminimalisir tindakan kita untuk menyerahkan pembelajaran bahasa kepada pihak lain, termasuk mengikutkannya ke dalam les. Orang tua boleh-boleh saja memasukkan anak untuk mengikuti les bahasa, namun sebaiknya itu dilakukan tatkala sang orangtua memang benar-benar sudah tak bisa memenuhi kebutuhan anak. Sebagai contoh, orang tua sudah tak mampu berbicara bahasa Jerman, padahal si anak sudah ada tuntutan harus bisa berbicara bahasa Jerman.
  • Pendampingan Orang Dewasa
Bisa saja si kecil didiamkan untuk belajar bahasa dari film, karena memang dari sanalah biasanya mereka akan bisa cepat lancar berbahasa. Akan tetapi jangan juga lantas membiarkannya tanpa orangtua pun orang dewasa yang menemani. Karena selain demi menjaga dan menuntun, ada yang tak bisa ditinggalkan, yaitu perlunya sebuah interaksi di depan mata si anak. Hal ini tentu saja agar bisa sinkron antara teks dan konteks, sehingga konten bisa tetap sesuai dengan konteks.

Si Kecil Enjoy Berbahasa Bilingual dan Multilingual

Hendak diajarkan bilingual ataupun multilingual, itu adalah kemerdekaan bagi orangtua terhadap anaknya. Apalagi ada banyak alasan dari tuntutan perkembangan jaman dewasa ini. Hanya saja satu hal yang musti diingat, bahwa jangan pernah memaksakan diri pada anak untuk melakukan satu hal yang memang tak disukainya. Oleh karenanya, lihat juga kegemarannya, dari kegemaran itu barulah orangtua mulai menyelipkan pendidikan bahasa di dalamnya. Dengan begitu orangtua tetap tak melakukan pemaksaan, dan si kecil juga secara tidak langsung menjadi “enjoy” dan tak tertekan dalam menuruti apa yang dikehendaki orang tua.


Sumber : ensiklo.com
Title: Apakah Baik Mengajari Anak Sejak Dini dengan Dua Bahasa atau Lebih ?; Written by Adi Nur Shiyamanto; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template ini dipublikasikan Oleh 09Blogspot - Semua Ada Disini