Kerahasiaan menjadi bagian penting dalam kehidupan setiap orang. Tidak semua hal perlu dan menjadi bagian dari pengetahuan publik. Memiliki rahasia, selain bagian dari menjaga ruang privasi, kini juga merupakan persoalan keamanan. Data pribadi setiap individu terkait kini kian terkait dengan persoalan keamanan, baik terkait dengan keuangan, informasi dan keamanan keluarga.
Data pribadi yang kita miliki terhubung dengan pelbagai hal, seperti perbankan. Terkait dengan keamanan, bahkan kita perlu menjaga secara hati-hati nama setiap anggota keluarga, sekolah anak, atau bahkan di mana saja kita pernah bertransaksi. Tidak saja peretas data komputer, para penculik dan pencuri rumah kerap memanfaatkan keteledoran siapa pun untuk melakukan aksinya. Tentu saja, beberapa hal yang kurang kita sadari justeru memberikan informasi yang bernilai bagi pelaku kejahatan. Berikut ini beberapa aktivitas yang terkadang secara tanpa disadari memberikan informasi berguna bagi pelaku kejahatan di sekitar kita.
Menempelkan Stiker
Stiker satu sisi hiasan bagi sebagian orang. Bagi sebagian lainnya, stiker tentu berfungsi untuk memberikan informasi tertentu. Bayangkan saja jika Anda menempelkan stiker yang berisi informasi pribadi pada alat atau lokasi tertentu. Orang akan mudah menjadikannya sebagai informasi penting. Jika ini jatuh pada pelaku kejahatan, maka anda telah membantu pelakunya secara tanpa disadari.
Orang terkadang secara tidak menyadari bahwa stiker memberikan informasi yang berpeluang digunakan oleh pelaku kejahatan. Sebut saja, stiker yang menunjukkan di mana anak bersekolah, nama anggota keluarga, atau tempat les anak yang masih berusian sekolah dasar. Bagi pelaku penculikan, maka informasi tersebut akan sangat berguna untuk memetakan pola keluarga anda.
Berbagi Lokasi Rumah Anda di Media Sosial
Secara tidak disadari seringkali orang membagikan alamat rumahnya kepada orang lain. memberikan alamat rumah tidak secara langsung kepada orang yang diinginkan, melainkan kepada siapa pun yang bisa mengakses informasi tersebut. Beberapa situs peta bahkan menunjukkan ada pemiliknya yang secara sengaja menandai rumah atau kediamannya. Tidak sebatas itu, seringkali penanda peta muncul dalam media sosial, seperti twitter dan Facebook. Terlalu sering melalukan “check in” pada media sosial juga memungkinkan pelaku kejahatan untuk memetakan pola aktivitas anda. Sekali anda melakukan ini, sama halnya anda tengah membagikan informasi ini kepada siapa pun yang berkemungkinan melihatnya. Perhatikan secara cermat, informasi apa sajakah yang laik anda bagikan melalui media sosial.
Membuang Kertas atau Dokumen Bekas
Membuang kertas-kertas sisa tentu pada titik tertentu harus dilakukan. Orang tentu tidak bisa membiarkan rumahnya dipenuhi dengan dokumen-dokumen yang dianggap tidak berguna lagi. Namun, berhati-hatilah. Dokumen bekas yang anda jual sebagai kertas bekas atau dibuang ke dalam tempat sampah umum bisa menjadi pintu mendapatkan informasi berharga tentang Anda. Informasi berharga tentang Anda dapat diperoleh melalui nota-nota pembelian, kertas bukti penarikaan ATM, bahkan sampai dokumen perjalanan. Pilihlah kembali manakah berkas yang lain untuk dibuang ke tempat sampah umum. Jika anda meragu, pastikan anda mengancurkannya tinimbang membuangnya secara sembarangan.
Terhubung dengan Wifi Gratis
Keinginan untuk menghemat paket data atau tetap terlihat online membuat banyak orang kehilangan kehati-hatian. Kecenderungannya, orang akan mencari saluran yang tersedia untuk menghubungkan dengan internet tanpa mempertimbangkan keamanan. Seringkali orang tidak berhati-hati saat memilih saluran Wifi yang digunakan, baik untuk komputer jinjing maupun ponsel pintar. Jika anda salah masuk, maka ada kemungkinan data anda akan dicuri. Proses transfer data melalui koneksi tertentu yang tidak terpercaya rentan peretasan data. Anda perlu memastikan apakah koneksi wifi yang tersedia betul-betul aman. Jika anda menggunakan layanan di ruang publik, bacalah aturan penggunaan sehingga anda tahu data apa yang dikumpulkan saat anda menggunakan layanan tersebut. Terpenting, hindarilah bertransaksi keuangan (ebangking) melalui saluran wifi publik.
Berbagi Kontak secara Terbuka di Media Sosial
Media sosial sering menyediakan kolom yang berisi keterangan tentang pemilik akun. Bagi pengelola media sosial, semakin lengkap data yang anda isikan akan membantu mereka dalam penargetan iklan yang tersisip pada media sosial tersebut. Bagi Anda, ini mungkin saja bisa berubah menjadi marabahaya. Jika anda ingin meletakkan kontak rinci pada media sosial, batasilah siapa yang bisa mengakses data tersebut. Jangan letakkan pada biografi yang dapat dibaca oleh siapa pun. Ubahlah setelan pada akun media sosial Anda agar hanya bisa dilihat oleh anda atau orang tertentu jika betul-betul ingin mengisikan secara lengkap. Jika tidak terlalu dibutuhkan, hindarilah!
Apa pun media sosialnya, bagikan informasi pribadi secara bijak
Berbagi Status Melalui Media Sosial
Berbagi status atau berkicau melalui media sosial kini semakin umum. Ada beberapa jenis status yang tidak perlu dibagikan kepada orang lain melalui media sosial. Sebut saja, membagikan lokasi di mana anda berada. Hal ini memungkinkan orang memetakan aktivitas Anda. Sebagai contoh, pencuri tidak perlu datang ker umah anda untuk memeriksa apakah anda sedang ada di rumah. Cukup dengan melihat media sosial, pencuri bisa tahu bahwa rumah Anda sedang kosong.
Pengumuman Kehilangan yang Rinci
Saat kehilangan suatu barang, seperti dompet, banyak orang yang berharap barang tersebut akan kembali. Salah satu cara yang kini kian marak dilakukan adalah dengan memberitahukan melalui media sosial. Sayangnya, pengumuman tersebut terkadang terlalu rinci sehingga rentan menjadi alat penipuan. Berbekal informasi rinci tersebut, penipu dapat saja menghubungi pihak yang kehilangan dengan menyatakan menemukan barang tersebut. Jika Anda ingin mengumumkan kehilangan barang, ada baiknya beberapa informasi dirahasiakan agar anda dapat memeriksa jika ada orang yang menghubungi dan mengaku menemukan barang tersebut. Anda dapat merahasiakan warna, bentuk atau sebagian isi.
Kesimpulan
Kehati-hatian mutlak diperlukan di tengah ancaman kejahatan yang kian berkembang. Ketersediaan informasi yang secara tidak sengaja kita cukupi akan sangat membantu pelaku kejahatan. Sikapilah penggunaan teknologi atau beberapa hal lain yang mengandung unsur informasi pribadi secara bijak.
Sumber : ensiklo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar